Pada paruh kedua abad XIII wilayah Rus terbagi atas pemerintahan kepangeranan yang terpisah-pisah, seperti Pereyaslavsk, Tver, Rostov, Yaroslav, Moskwa, Vladimir dll. Kota Vladimir yang saat itu merupakan kepangeranan agung Rus yang diperintah oleh seorang "veliky knyaz" atau 'pangeran agung' pemegang yarlik (dokumen pernyataan pemegang kekuasaan) dari khan yang saat itu masih menguasai Tanah Rus. Pangeran terebut mengirim utusannya ke Novgorod, namun tak semudah itu sekalipun bagi veliky knyaz untuk mencampuri urusan dalam negeri kepangeranan lainnya. Hubungan antara kepangeranan di timur laut Rus dengan kepangeranan di selatan Rus saat itu hampir terhenti. Sejak tahun 1259 wilayah selatan Rus sepenuhnya dikuasai oleh Mongol-Tatar. Di kemudian hari wilayah tersebut jatuh ke tangan Polandia dan Lituania.
Pemerintahan Mongol-Tatar di bawah Zolotaya Orda (Gerombolan Emas) di Tanah Rus menyebabkan kemunduran ekonomi, politik dan budaya. Kemunduran di segala bidang ini membuat Kepangeranan Rus tersisih dari pergaulan dengan negara-negara lainnya di Eropa Barat. Namun secara perlahan, bangsa Rus bangkit dari keterpurukan. Pertanian mulai kembali berkembang, begitupun di kota-kota mulai dilakukan pembangunan. Di sekitar kota juga bermunculan pasar-pasar di mana para petani dari desa datang untuk menjual hasil pertaniannya, sedangkan para penduduk kota datang untuk menjual kerajinan tangan dan membeli hasil pertanian yang dibawa dari desa. Hubungan dagang di timur laut Rus mulai membaik, khususnya antara penduduk Novgorod dan Pskov. Timbul keinginan di antara orang-orang untuk bersatu karena terlalu banyaknya batas wilayah, dengan ragam barang dagangan yang dibutuhkan, perbedaan mata uang yang digunakan di tiap daerah, serta perbedaan penggunaan satuan ukur dalam perdagangan dan pertanian. Hal ini terjadi karena setiap penguasa menentukan kebijakan masing-masing yang berbeda satu sama lain. Satu-satunya yang masih menyatukan bangsa Rus saat itu adalah Kristen Ortodoks sebagai kepercayaan mereka bersama.
"Para baskak (utusan khan yang bertugas mengumpulkan upeti)" karya S. Ivanov. |
Pada 1305, khan memindahkan hak kepangeranan agung dari Vladimir ke Kepangeranan Tver. Sementara itu Tver memiliki saingan kuat, yakni Moskwa. Kepangeranan Rus-Moskwa saat itu dipimpin oleh Daniil Aleksandrovich (1276-1303), anak bungsu dari Aleksandr Nevsky. Ia memperluas wilayah kepangeranan Rus-Moskwa dengan menyatukan Kepangeranan Pereslavl-Zalessky yang dibangun oleh Yury Dolgoruky, disusul oleh kota Kolomna yang terletak di tepi sungai Oka. Tampuk kekuasaannya diteruskan oleh anaknya yang melanjutkan perluasan kekuasaan Moskwa dengan merebut kota Mozhaysk di hulu sungai Moskwa dari kekuasaan Kepangeranan Rus-Smolensk.
Pada 1325 Kepangeranan Rus-Moskwa dipimpin oleh Ivan Kalita, anak dari pangeran Daniil. Julukan "Kalita" yang ada pada namanya memiliki arti 'pundi uang' atau 'dompet', karena ia dikenal sebagai pangeran yang suka mengumpulkan uang pajak untuk dirinya sendiri. Ia sering menghadap langsung pemimpin Zolotaya Orda sambil membawakan hadiah untuk khan dan istrinya. Karena hubungannya yang baik dengan para khan, utusan Mongol-Tatar tak lagi datang ke Moskwa untuk mengambil upeti selama 40 tahun! Ivan Kalita juga membantu khan untuk menekan pemberontakan penduduk Tver melawan Zolotaya Orda, sehingga ia mendapat jalan pintas mendapatkan yarlik dari khan untuk memerintah Kepangeranan Rus-Vladimir. Selain itu ia juga mendapat hak untuk mengumpulkan upeti bagi Zolotaya Orda dari seluruh Tanah Rus. Dengan demikian, Ivan Kalita menjadi pangeran Moskwa pertama yang menduduki jabatan sebagai Veliky knyaz.
"Kremlin Moskwa di masa pemerintahan Ivan Kalita" karya A. Vasnetsov |
Di bawah kepemimpinan Ivan Kalita, wilayah Moskwa menjadi tujuh kali lebih luas dari sebelumnya. Ia memerintah sepanjang tahun 1325 hingga 1340. Mitropolit Pyotr yang saat itu menjabat sebagai Kepala Gereja Ortodoks Rus awalnya tinggal di Vladimir. Namun Ivan Kalita mengundangnya untuk pindah ke Moskwa. Setelah setuju untuk pindah, Moskwa pun menjadi pusat Gereja Ortodoks di Tanah Rus. Ivan Kalita membangun benteng pertahanan dari kayu di sekeliling wilayah Kremlin saat ini. Ia juga yang pertama mendirikan bangunan dari batu di Moskwa, yaitu Katedral Uspensky dan Katedral Arkhangelsky.
Masa penyatuan timur laut Rus ke wilayah Kepangeranan Rus-Moskwa selama 1300-1462 |
Meski demikian, kejayaan Kepangeranan Moskwa baru diraih oleh pangeran-pangeran Moskwa setelahnya. Moskwa tak hanya menjadi kota yang besar, tapi juga pusat keagamaan di timur laut Rus. Di wilayah ini bangsa Rus dapat mengembangkan kebudayaan, ajaran Ortodoks serta bahasa Rusia. Kesadaran akan kesamaan bahasa, kesamaan gaya hidup, budaya dan agama telah menyatukan masyarakat Rus di berbagai tempat sehingga menyadarkan mereka sebagai bangsa yang besar.
Adapun penduduk di wilayah barat dan barat daya Rus diduduki Polandia-Lituania. Mereka tidak kehilangan identitasnya, meski tentunya mendapat banyak pengaruh dari bangsa lain yang menguasainya. Keadaan yang terpisah dengan masyarakat Rus lainnya menyebabkan mereka tetap mempertahankan dialek, cara hidup dan budaya dari era Rus-Kiev. Di masa ini mulai muncul perbedaan kebiasaan, tradisi, seni dan budaya dari masyarakat Rus lainnya. Sejak saat itu, masyarakat Rus terpisah sebagai tiga suku-bangsa yang berbeda, yakni Velikorus (Rusia besar) atau Rusia, Malayarus (Rus kecil) atau Ukraina dan Belarus (Rus putih). Tentunya proses ini membutuhkan waktu yang lama dan berlangsung selama beratus-ratus tahun lamanya.
Sumber Bacaan:
Третьякова, И.А. 2016. История России с древнейших времён до февраля 1917 года (часть 1).
Sumber Gambar:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar