Bangsa Slavia muncul pada abad VI-IX di sebagian besar wilayah
Eropa Timur. Mereka hidup dengan cara bertani dan beternak. Orang-orang Slavia
menanam gandum, tanaman untuk bahan roti dan biji-bijian, beternak sapi,
biri-biri dan kuda. Selain itu, berburu hewan dan menangkap ikan juga merupakan
kegiatan penting lainnya dalam kehidupan masyarakat Slavia.
Bangsa Slavia awalnya adalah penganut paganisme dan menyembah banyak dewa. Mereka melihat alam sebagai sesuatu yang hidup dan setiap unsur alam diwakili oleh dewa tertentu. Dewa utama dalam mitologi bangsa Slavia di antaranya adalah Svarog atau Rod sebagai dewa pencipta alam dan kehidupan, Yarilo sebagai dewa matahari dan musim semi, serta Perun sebagai dewa petir. Agar para dewa memberikan berkah kepada manusia, orang-orang Slavia membuat patung dewa dari pohon (terkadang dari batu) dan melakukan perayaan tertentu sebagai bentuk terima kasih kepada para dewa. Hingga hari ini beberapa perayaan tersebut masih bisa kita lihat, misalnya perayaan pergantian musim dingin ke musim semi yang disebut Maslenitsa. Saat berlangsungnya perayaan ini, orang-orang akan memasak bliny (panekuk atau kue dadar) sebagai simbol matahari.
Masyarakat Slavia hidup dengan cara bertani dan beternak
|
Perayaan Maslenitsa, bliny sebagai hidangan utama |
Bangsa Slavia kuno hidup secara berkelompok. Di antara mereka ada yang mendapat gelar “knyaz” (pangeran) yang berperan sebagai pemimpin orang-orang Slavia lainnya. Seorang knyaz harus bisa bertindak sebagai kepala pemerintahan di masa damai dan cakap dalam pertempuran saat menghadapi musuh datang. Demi menjaga diri dari musuh, orang-orang Slavia membangun benteng pertahanan. Adapun pemukiman yang dikelilingi benteng tersebut disebut sebagai gorod (grad) yang kini berarti ‘kota’. Di dalam kota-kota tersebut berkembanglah perdagangan dan kerajinan. Kelompok orang bersenjata yang bertugas menjaga kota tergabung dalam satuan yang disebut druzhiny. Orang-orang druzhiny ini hidup berdampingan bersama knyaz dalam satu tempat tinggal. Perdagangan mulai berperan penting dalam kehidupan masyarakat Slavia Timur pada abad IX, berawal dari jalur perdagangan yang melalui sungai Dniepr. Jalur tersebut dinamakan “iz varyag v greki” atau ‘dari Varyag (Viking) menuju Yunani’. Jalur ini menghubungkan kegiatan perdagangan antara Laut Baltik dengan Laut Hitam. Akhir jalur tersebut mengantarkan pada Kekaisaran Bizantium dengan ibukotanya - Konstantinopel (bangsa Slavia menyebutnya sebagai Tsargrad yang berarti ‘Kota Kaisar’. Di sepanjang jalur perdagangan ini terdapat dua kota terkenal, yakni Novgorod di utara dan Kiev di selatan. Seorang Varyag yang disebut Ryurik menjadi knyaz di Novgorod pada tahun 862. Kata “Varyag” adalah sebutan bangsa Slavia untuk bangsa Viking yang pernah hidup di barat laut Eropa hingga kepulauan Skandinavia. Orang-orang Varyag atau Viking ini merupakan leluhur orang Swedia, Norwegia, Denmark dan Islandia di masa kini. Naiknya Ryurik sebagai knyaz atau pangeran di Tanah Rus ini menjadi awal dinasti kepangeranan Rus dan kekaisaran Rus kuno. Keberadaan dinasti Ryurik bertahan hingga tahun 1598.
Lukisan tentang kedatangan Ryurik ke Tanah Rus |
Setelah kematian Ryurik, saudaranya, Oleg mulai melakukan
ekspansi ke selatan dan merebut kota Kiev. Pada tahun 882 Oleg menjadikan Kiev
sebagai pusat pemerintahan di wilayah kekuasaannya dan menyebut Kiev sebagai “ibu
dari kota-kota Rus’.
Setelah disatukannya dua pusat utama bangsa Slavia Timur, yakni
Novgorod di utara dengan Kiev di Selatan,
dibentuklah pemerintahan yang disebut “Rus”. Ini merupakan bentuk pemerintahan pertama
yang dibentuk oleh orang-orang Slavia Timur. Pemerintahan tersebut kemudian
disebut sebagai Drevnyaya Rus (Rus kuno) atau Kiyevskaya Rus (Rus-Kiev, sebutan
berdasarkan nama ibukotanya).
Третьякова, И.А. 2016. История России с древнейших времён до февраля 1917 года (часть 1).
Sumber Gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar